YTH Editor Kukimonsta

Yth Kukimonsta!

Kenapa jalan-jalan antara Cibubur-Jonggol (Jakarta Timur - Kabupaten Bogor) anda acak-acak serta beberapa POI yang informatif anda hapus?? Apakah anda cukup paham substansi pada wilayah tersebut?

Selama 2 tahun saya bersama editor Kistijantoro pelan-pelan membenahi area tersebut dan sekarang mayoritas routing dan informasi pada radius wilayah tersebut bereskalasi lumpuh!

Beberapa kategori serta jalan yang tidak bermasalah -dan telah sesuai kesepakatan- pada radius wilayah tersebut anda edit kembali, bahkan beberapa anda ganti kategorinya. Pun masih banyak lagi daerah-daerah di wilayah Indonesia yang sebenarnya tidak memerlukan urgensi perapihan tapi anda lakukan.

Apa karena sekarang anda telah berada pada editor Level 5 lalu sekarang anda merasa semua wilayah di Indonesia anda rasa perlu dan wajib untuk anda edit kembali?

Saya tunggu argumentasi anda.

Terima Kasih

trev

Trev,

Saya cukup paham koq substansi di daerah-daerah tersebut. POI yang saya buang kebanyakan POI resto-resto individual yang ikut aturan standard Waze ‘No individual businesses shall be mapped.’

Kalau soal penamaan kota, itu mengikuti diskusi saja yang di forum. Cibubur, Cileungsi, Jonggol itu kan merupakan kecamatan-kecamatan dari Bogor (untuk Cibubur, itu malah dibagi 3 antara Jakarta Timur, Bekasi dan Bogor). Dan kalau Cibubur dipetakan kota, sementara lainnya mengikuti Kabupaten/Kota, itu jadi gak konsisten. Makanya saya ganti. Selain itu, mengapa hanya daerah-daerah tertentu saja yang dipetakan sebagai Kecamatan, sementara lainnya tidak? Memang dulu ada beberapa attempt untuk memetakan semua kecamatan, tapi itu effort yang kecil dan tidak pernah selesai karena editor yang memulainya tidak pernah menyelesaikan. Terakhir, beberapa POI yang saya ganti itu ada beberapa masih pakai “Kab. Bogor,” “Cileungsi Bogor,” “Cileungsi, Bogor,” dan lainnya. Tidak konsisten saja dilihatnya. Heck, ada bagian Depok yang jalannya masih pakai ‘Kab. Bogor,’ padahal sekelilingnya pakai ‘Depok.’

Saya bukan sok jago jadi L5 editor lalu mengganti segala macem. Tapi, sebagai L5 editor, bukannya tugas kita itu memberikan contoh yang baik supaya editor-editor di bawah dapat mengedit dengan baik? Paling mudah sih lihat Bekasi saja. Itu sebelumnya sangat tidak konsisten penamaan kotanya, dan bahkan nama kota yang SAMA bisa ditulis sebagai “Mustikajaya, Bekasi,” “Mustika Jaya, Bekasi,” “Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat,” dll.

Saya gak maksud melumpuhkan routing anda koq. Maaf sebesar-besarnya kalo editnya mengganggu route anda. It’s fine kalau misalnya mo dibalikin lagi ke Cibubur, Cileungsi, Jonggol. Saya akan lakukan itu jika perlu.

sincerely,
kukimonsta

seriously?
Disini saya berpikir sedemokratis mungkin atas apa situasi yang bersinggungan langsung dengan saya dan bukan tidak mungkin secara real-time juga berhubungan erat dengan orang lain.
Kecenderungan saya terhadap editor waze (apapun levelnya) adalah selalu menghormati hasil kontribusi edit dan waktu luangnya seminim apapun yang bermanfaat bagi orang banyak, sampai suatu titik saya harus membuat penjabaran singkat agar “cause dan effect” yang terjadi pada saya bisa dihindari oleh orang-orang lain.
Saya melihat sedikit banyak usaha-usaha yang Anda lakukan adalah berdasarkan tulisan Wiki Indonesia tentang Jalan dan Landmark yang anda buat cenderung berdasarkan terjemahan bebas Anda dari wiki ataupun forum waze suatu negara tanpa melihat efek implikasinya dan kesesuaian pengimplementasiannya terhadap negara Indonesia ini
Beberapa petunjuk/pedoman Waze Wiki – sekali lagi petunjuk/guidance bukan House of Rules baku- yang ada di beberapa negara adalah hasil diskusi yang cukup alot antar editor-editor senior pada forum waze, sebelum diterbitkan pada halaman Wiki tersebut. Meetup rutin maupun komunikasi personal antar editor atas pembahasan draft wiki adalah proses yang terjadi sebelum suatu pedoman lokal ditampilkan pada halaman wiki suatu negara dimana mereka berada.
Berbicara tentang Landmark/POI , sepertinya Anda hampir seluruhnya mengaplikasikan ilmu tentang Pedomannya dari wiki dan forum (antara lain) Amerika dan Inggris tanpa mendiskusikan terlebih dahulu dengan beberapa editor yang telah membangun dari awal waze di negara ini. Saya sempat menuliskan guidance singkat pada wiki itupun merupakan hasil kesepakatan, garis tengah yang ada pada forum Wiki di Indonesia. Pedoman Wiki Indonesia tersebut (walaupun hanya singkat) diprakarsai oleh Editor Senior Sandjaja dan Editor Senior Kistijantoro. Sebelum saya mulai mengubahnya terlebih dahulu saya telah berkomunikasi kepada editor Kistijantoro, tetapi gagal berkomunikasi dengan editor Sandjaja. Selebihnya baik tentang Landmark dll, walaupun di benak saya banyak sekali konsep-konsep yang ingin saya tuangkan, saya belum berani mencantumkan pada wiki karena belum ada bahasan dan kesepakatan tentang itu. Alasan saya sederhana, karena menyangkut orang banyak. Berbeda dengan situasi dengan Anda, masalah penggunaan prefix Jalan yang sudah diambil garis tengahnya pada forum, Anda potong kompas dengan melarang penggunaan kata tersebut. Saya tidak mememukan ketidaksetujuan anda pada forum tentang pembahasan penggunaan kata jalan, lantas kenapa serta merta Anda langsung melarangnya? Sedikit banyak berarti Anda tidak menghargai hasil komunikasi yang ada di forum tersebut.
Penggunaan kata “DILARANG”, “HARUS” dan ‘JANGAN” jarang sekali terlihat pada pedoman/guidance dari beberapa negara dimana waze , lebih Dominan penggunaan frasa “Should not”, “Shall Not”, “Not Necessary” dll dibandingkan “Prohibited”, “Forbidden” ataupun “Must Not” dll , dimana kecenderungan arti frasa-frasa diawal tersebut adalah “Tidak disarankan”, “Hindari” (yang berarti bukan tidak boleh, cenderung bersifat himbauan) dll . Mereka paham bahwa tidak ada yang PASTI pada peta waze. bisa diambil contoh pada antar negara bagian di Amerika yang masing-masing mempunyai pedoman (hasil diskusi para editor di wilayahnya) yang agak berbeda penerapannya bagi situasi, kasus atau keadaan tertentu. Contoh sederhana dapat dilihat saat diterapkannya POI/Landmark sebagai message singkat pada pelbagai daerah yang mendapatkan musibah Sandy Storm tahun 2012 yang melintasi benua Amerika. Apakah pedoman tentang penggunaan POI sebagai message tersebut ada di Waze Wiki? Tidak. Apakah Waze melarangnya? Tidak. Bahkan berita tersebut sempat terselip ke dalam blog waze. Kenapa? Sederhana, informatif bagi semua orang!
Indonesia merupakan negara kesatuan yang bersistem otonomi daerah, analogi kasarnya adalah penerapan pedoman di suatu Propinsi di Indonesia hampir sama dengan penerapan pada negara yang menganut sistem Federal/Serikat pada negara bagiannya. Kemungkinan perbedaannya ada, yang menyamakannya adalah jalan-jalan utama yang menghubungkan antar propinsi kota-kota tersebut. Penerapan POI? Belum tentu.
Intinya adalah tidak ada yang BAKU pada Waze, karena mereka paham sesuatu yang “based on crowdsourcing” perlu diotonomi secara demokratis oleh komunitas yang terlibat langsung di dalamnya dan bukan yang HANYA ada dibelakang komputer saja. Contoh jelas adalah siapa saja yang berakun waze mendapatkan kontra prestasi untuk membereskan radius area peta dimana dia berada/lalui tanpa melihat latar belakang dari pemegang akun tersebut.
Diberlakukannya proses kenaikan tingkat kekuasaan (Level) radius wilayah merupakan konsep “Dream Building” yang juga ditawarkan oleh waze. Perjalanan proses ini melalui kurun waktu dan jam terbang yang -relatif- cukup panjang agar menjadi matang. Sayangnya cukup banyak editor menghindari proses yang baginya membosankan melalui jalan pintas seperti:
“Point Chasing with mass unfinished random editing”,
“Self-marking back and forth for re-purposed segments history” ,
“Wazing through the Couch via GPS hack”
etc ,
dimana hasil dari proses-proses jalan pintas ini suatu saat dijamin akan merugikan orang banyak.
Waze menyediakan opsi kategori yang cukup barvariasi bagi pengaturan Jalan dan POI. Minimnya larangan baku dari HQ bahwa suatu opsi boleh atau tidak boleh digunakan cenderung memberi pesan kepada penggunanya: Silakan gunakan opsi tersebut dengan bijak, adopsikan secara masuk akal pada negara anda, berikan informasi yang dibutuhkan, tetapi jangan mengganggu fungsi utamanya yaitu bernavigasi dan memberikan informasi .
Hampir semua aplikasi navigasi sejenis menganut fungsi yang sama akan tetapi terbatasnya keleluasaan dan ketatnya batasan pemuktahiran dan informasi yang bersifat satu arah hanya bisa diterima pasrah oleh para end-usernya, pun aplikasi tersebut berbayar dan tidak murah.
Indonesia adalah Indonesia bukan Inggris ,Amerika ,Italia ,Jerman dll. Dibutuhkan kesepakatan dalam pengadopsian pedoman-pedoman majemuk dari pelbagai negara tersebut untuk diterapkan Indonesia. Dan pedoman-pedoman ini diatur oleh para editor di negaranya masing-masing. Ini yang sudah pasti! Sedikit contoh, walaupun Radius wilayah editan saya secara tidak sengaja masuk ke seluruh ruang lingkup negara Timor Leste, saat saya melihat mereka menerapkan jalan utamanya di kota Dili dengan menggunakan kategori Major Roads yang berwarna merah, apa saya harus menggantinya? Tidak, karena itu bukan wilayah saya dan saya belum pernah kesana. Secara De Facto oleh Waze saya diberikan kemampuan tersebut, secara De Jure itu bukan negara saya, dan saya belum cukup usil untuk mengutak-atiknya kecuali jika mereka yang meminta bantuan langsung yang hanya bersifat minor saja.
Waze juga memberikan fasilitas luas untuk berbagi informasi, baik tentang lokasi lalu lintas, lokasi POI , dianutnya sistem POI polygon dengan pelbagai variasi pada peta waze merupakan trademark tersendiri yang tidak/jarang ditemukan pada aplikasi sejenis yang mayoritas masih berinformasikan POI per titik, termasuk sang pengakuisisi, Google Maps. Beberapa peta sudah ada yang menerapkan POI polygon ini tetapi bersifat statis dan tidak seinteraktif dan sedinamis peta navigasi waze.
Mimimnya ketersediaan serta keakuratan informasi dan fasilitas aplikasi lain sejenis bagi Negara Indonesia sedikit banyak telah banyak diisi waze map melalui penggunanya, walaupun dengan masih banyak kekurangan sana-sini. Waze maps memang telah diakuisisi oleh Google Maps, tetapi batasan-batasan tertentu tetap masih menjadi koridor rumah tangga Waze sendiri, salah satunya adalah crowdsourcing tersebut.
Singkatnya…
Akan saya ulas permasalahan saya dengan anda, tidak jauh jauh mulai dari lokasi dimana saya berdomisili dan lekat pada keseharian saya dimana dengan “kemurahan hati” Anda telah diedit sesuai dengan Petunjuk Wiki yang anda buat tanpa diskusi dengan editor-editor lain dan telah menjadi House of Rules waze secara objektif bagi Anda.
JALAN DAN LANDMARK (POI)

https://world.waze.com/editor/?zoom=5&lat=-6.37019&lon=106.89587&layers=TBFTFFTTTTFTTFTFTFTFTTTTFT&segments=212439385,212437780,199900263,101774878

https://world.waze.com/editor/?zoom=5&lat=-6.37698&lon=106.91663&layers=TBFTFFTTTTFTTFTFTFTFTTTTFTTTTTTTTTTTTTT&segments=212438664,199944997,199944998,212438666,148444791,165694997,165694998,181427395

https://world.waze.com/editor/?zoom=5&lat=-6.37698&lon=106.91663&layers=TBFTFFTTTTFTTFTFTFTFTTTTFTTTTTTTTTTTTTT&segments=212438664,199944997,199944998,212438666,148444791,165694997,165694998,181427395

Tidak, Anda sama sekali tidak paham substansi di wilayah-wilayah tersebut!
Titik-titik,& jam-jam kemacetan , Rute VIP Presiden, tikungan berbahaya, situasi perbaikan jalan serta beberapa informasi melalui POI yang saya yakini tidak akan mengganggu routing dan tidak mengganggu kenyamanan berkendara saya letakan di beberapa titik yang merupakan hal-hal teknis juga non teknis anda tidak paham sama sekali. Dari mana pengetahuan saya ini, karena saya sendiri yang malang-melintang secara rutin di lokasi tersebut dan biasanya setelah muncul pemuktahiran terbaru dari Waze, saya sering melakukan beta test routing terlebih dahulu melalui lebih dari 4 platform OS, agar jejak edit yang saya tinggalkan tidak bermasalah tetapi bermanfaat bagi orang lain. Ada kurang lebih 3 orang area manager disana yang kerap berkomunikasi dengan saya dan Anda bukan termasuk didalamnya.
Saya mencatat ada beberapa informasi dan jalan jalan yang sekarang bersifat destruktif dan saya yakin hanya editor berperingkat Level 5 atau yang berperan disitu , karena ada beberapa informasi yang saya lock pada posisi level 5 telah hilang dari peredaran kurang dari waktu seminggu terakhir ini:
Cibubur Interchange:

Beberapa ruas minor roads diganti menjadi primary street, tanpa alasan yang tidak jelas. Alur Service dan parking lot pada Cibubur Junction dihapus.
Service dan Parking road di beberapa POI

Sebelummnya terdapat beberapa segmen service dan parking road di Cibubur Plasa, RS Mitra Keluarga dam Cibubur Times Square, lengkap dengan alur satu arah bagi kendaraannya. Bahkan anda meninggalkan kotoran segmen jalan pada Rumah Sakit tersebut

Beberapa akses ke Mal, SPBU dan Rumah Sakit dan lain-lainnya dimana setahun terakhir berada dalam keadaan baik-baik saja dan tidak mengganggu routing navigasi anda hapus secara atas dasar Wiki Waze yang telah anda asumsikan sendiri!
Plasa Cibubur, Rs Mitra Keluarga dan Cibubur Times Square with no more Parking segments :
https://world.waze.com/editor/?zoom=5&lat=-6.37698&lon=106.91663&layers=TBFTFFTTTTFTTFTFTFTFTTTTFTTTTTTTTTTTTTT&segments=212438664,199944997,199944998,212438666,148444791,165694997,165694998,181427395
Apakah Anda paham jika suatu lokasi perpakiran atau akses ke pompa bensin, saat suatu kendaraan berhenti atau parkir disana, jika radius nya tidak terlalu jauh dengan jalan utama efeknya adalah GPS locking akan melekat (Sticking) pada jalan utamanya?
Pompa bensin:

Gambar diatas adalah contoh dan bukti pengejawantahan tentang TIDAK DILARANGNYA penempatan suatu ruas jalan pada suatu Pompa Bensin.
Sedangkan gambar dibawah adalah bukti-bukti sebelummya telah saya buat dengan sadar dan sengaja anda hapus!
https://world.waze.com/editor/?zoom=6&lat=-6.42647&lon=107.03723&layers=TBFTFFTTTTFTTFTFTFTFTTTTFTTTTTTTTTTTTTT&segments=211628114,213033257,153578603


Pahamkan jugakah anda jika suatu kendaraan berhenti disuatu lokasi maka Otomat Waze report akan menghasilkan informasi bahwa jalan utama tersebut berada dalam keadaan Macet Total pada segmennya yang berakibat akan di re-route lagi kendaran user lain yang akan melewati jalan tersebut?
Jika tidak ada alternatif jalan lain maka seringkali kondisi gagal routing terjadi! Jika anda berpendapat bahwa jalan-jalan hasil editan saya menuju Mal, Rumah Sakit, Pompa Bensin dll akan mengakibatkan gagal routing, Anda salah. Saya tidak pernah memberikan segmen Parking Lot terkondisi kohesif atas setiap jalan utama, Jalan tersebut selalu saya pecah di awal dan di akhir dengan memberikan Service Road terlebih dahulu ke setiap segmen Parking Lot. (Main Road - Service road –Parking Lot – Service Road – Main Road). Dan saya tidak meletakan setiap segmen pada tiap tiap jalur perpakiran pada suati Mal, melainkan Lintasan keluar dan masuknya saja. Adapun mengenai POI yang diyakini para editor dapat mengganggu Routing seperti Parking Lot, Gas Station dll telah saya tempatkan semaksimal mungkin tidak bersinggungan dengan Jalan Utama.
Hal inilah antara lain yang mengakibatkan gagal routing sering saya alami pada beberapa hari terakhir. Saya berdomisili di Jonggol Jawa Barat, Test routing saya ke Denpasar Bali (ke Timur) jauh lebih sukses daripada Routing saya menuju Mal Cibubur apalagi Bandara Soekarno-Hatta (ke Barat). Beberapa saat yang lalu saya test routing ke Medan yang jaraknya 2000 km sukses, tapi tidak melewati jalan yang telah Anda edit, melainkan harus melewati Cikarang (ke Utara) terlebih dahulu.
LANDMARK:

OK, ini bisa saya terima. Dan juga tetapi batasan jelas tentang Individual businesses ini sepertinya masih rancu bagi Anda. Anda menyamaratakan semua POI dengan asumsi bahwa POI kecil –yang bukan Gas Station-, dibawah 40x40meter sudah pasti Individual Business, dan WAJIB dihilangkan.

Saat Meetup/kopdar bulan juni lalu dengan Editor Chris dan Editor Jindol saya berdiskusi bahwa,radius dibawah itu Hanya menyebabkan POI tidak tertampl pada user gadget tetapi tetap tertampil pada Live Map. Dan saya mengatakan bahwa radius dibawah 40m2/50m2 bukannya tidak boleh dibuat, hanya tidak akan tertampilkan pada Client Gadget. Live Map di Indonesia bahkan di beberapa negara dibawah server international setahun terakhir berada dalam keadaan mati suri, kurun waktu 2010 sampai pertengahan 2012, Live Map selalu terapdet dengan baik -walaupun lebih lama dari Client Map. Masalah baru muncul di server international sejak pertengahan 2012 dan belum ada tanda-tanda perbaikan sampai sekarang. Kemungkinan besar dengan masuknya Google situasi ini cepat atau lambat akan berubah. POI under 40m2 tetap akan tertampil dengan baik pada Live Map, dan siapa saja (bukan hanya para pengguna) dapat memonitor situasi. Pemegang akun waze mempunyai kelebihan untuk dapat report problem via Live Map tersebut.

Perumahan : Bisnis Individu saja?

https://world.waze.com/editor/?zoom=3&lat=-6.45103&lon=107.03764&layers=TBFTFFTTTTFTTFTFTFTFTTTTFT

Hal yang lain dan sangat mengganggu saya, Apakah radius suatu Perumahan dikategorikan sebagai Individual Businesses? Ketika suatu Perumahan dimana didalamnya terdapat kumpulan rumah yang telah hak milik individu berlanjut menjadi komunitas luas bahkan sampai setingkat kelurahan bahkan kecamatan apa hal ini tidak termasuk POI? Saya sangat setuju jika kategori Perumahan (Besar ataupun Kecil) ini tidak dimasukan kedalam penamaan City, tapi Jika bukan POI anda mengkategorikan Kota Wisata, Legenda Wisata, Raffles Hills dll sebagai apa?

Perumahan dengan info yang cukup:

Sebelum:

Disini POI Perumahan -yang terkondisi sama sekali tidak mengganggu routing- dengan radius lebih dari 600 hektar juga anda hapus. Apakah anda mengiginkan setiap editor hanya meletakkan maksimal radius perumahan hanya 40-50m2 saja? Jika anda menyarankan wilayah Kecamatan dihapus dan wilayah perumahan (POI bukan City) juga dihapus informasi apa yang bisa didapatkan dari user terutama saat searching lokasi On the Spot via Gadget? Informasi radius Perumahan dengan Perimeter-perimeter yang jelas tidak ada pada aplikasi lain sejenis, biasanya berupa Point Mark saja. Dalam keadaan seperti ini keistimewaan apalagi yang didapat oleh Waze selain Traffic Report. Jika Google Maps saja telah menggabungkan (merging) Waze Live Traffic Report ke dalam mapnya. Saya yakin banyak orang yang akan beralih ke Google Maps Navigation, yang selama pengalaman saya menggunakannya selalu Anti gagal routing. Saat ini Google Nav hanya berlaku di beberapa kota besar di pulau jawa saja dan Waze traffic report on Google baru diujicobakan di kurang lebih 8 negara saja, so apalagi keistimewaan waze jika tidak informatif dan kecenderungan selalu gagal routing?

Sesudah:

Site Pit/ Excavation Site Pit (Danger Zone POI)

Daerah saya tidak terlalu banyak jalan besar dan berkondisi layak seperti di kota-kota besar, ada beberapa lokasi yang merupakan Titik-titik penggalian pasir Ilegal, Pasir-pasir ini biasanya di jual ke Jakarta. Letak titik-titik tersebut tidak jauh dari jalan-jalan remote antar satu dan yang lain. Sebelun Google maps terupdate secara masal di Indonesia informasi jalan dan Pit ini tidak terdeteksi. Sekarang POI yang bersifat informatif ini telah anda hapus dengan suksesnya! Apakah peletakan POI Danger Zone di wilayah Indonesia yang tidak bersinggugan dengan dilarang dan mengganggu Routing?

Road Condition Information:

Menjiplak kondisi yang terjadi saat Storm Sandy di Amerika 2012 beberapa POI petunjuk jalan dengan pilihan kategori yang samasekali tidak mengganggu routing saya letakan di tengah-tengah jalan. Telah saya beta test sendiri routingnya dan terbukti tidak mengganggu samasekali. Sekarang telah Anda hapus juga dengan suksesnya!

Beberapa informasi yang saya cantumkan disana dan sekarang telah hilang antara lain:
-Tikungan berbahaya, Sering terjadi kecelakaan
-Jalan sedang diaspal kondisi buka tutup jalan
-Hindari jalan ini sedang diperbaiki
-Informasi Informatif tentang rute arah tujuan (Timur, Selatan, Barat, Utara dll) sebagai pengganti rambu lalulintas yang hilang
-dll

https://world.waze.com/editor/?zoom=5&lat=-6.43298&lon=107.03992&layers=TBFTFFTTTTFTTFTFTFTFTTTTFTTTTTTTTTTTTTT&segments=199824564

Sebelum:

Sesudah:

Kesemuanya telah dihapus dengan sukses oleh anda, Ada efeknya bagi anda? Tentu Tidak, Karena anda sudah cukup paham substansi dari wilayah tersebut. Akan bagi user lain yang pengetahuannya jauh dibawah anda, saya yakin akan cukup mendapatkan informasi yang hanya bisa didapatkan secara real-time melalui peta Waze ini.

Paddy Field

Sebelum:

Wilayah persawahan yang memberikan warna pada warna tersendiri pada waze map dan juga menjadi salah satu ciri khas baik perekonomian maupun beberapa simbol bagi Negara Indonesia juga anda hapus. ckckck…

Sesudah:

Blok Jalan Pengganti alamat

Sebelum:

Pada beberapa perumahan alamat jalan terkadang hanya berupa keseragaman Cluster dan Tidak memiliki alamat karena berdasarkan Blok Perumahan. Informasi Blok-blok melalui POI ini sebagai pengganti informasi atas ketidaksediaan alamat dan informasi. Cukup banyak yang terbantu dalam pencarian suatu alamat rumah dengan tipe Blok Seperti ini. Test routing saya masuk dan keluar tidak pernah gagal dan bermasalah. Tolong beritahu saya apakah ini dilarang di Waze atau hanya mengganggu penglihatan anda saja atas penampakkanya?

Sesudah:

PENAMAAN KOTA:
Saya sangat setuju dengan Anda terhadap kesederhanaan penamaan City pada Waze, tetapi tidak dengan dihilangkannya Kecamatan sebagai suatu opsinya.
Kesepakatan di forum juga sudah jelas , dimana pemilihan berdasarkan Satu penamaan saja, jika ganda diakali dengan tanda kurung, bukan koma.
Cibubur tidak berada di dalam 3 wilayah (Jakarta Timur, Depok dan Bekasi) tetapi hanya Jakarta Timur saja dan ironisnya walaupun wilayah Cibubur sangat terkenal, Cibubur merupakan suatu kelurahan dari Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Karena lokasinya yang berbatasan dengan 3 wilayah tersebut sering dikonotasikan bahwa Cibubur merupakan bagian dari 3 wilayah tersebut. Masalah bagi saya adalah tidak dapat dicantumkannya suatu kecamatan pada penamaan kolom City. Kesepakatan mana yang menjelaskan bahwa suatu Kecamatan (County) tidak dapat digunakan sebagai penamaan kota? Apa dari Wiki Waze yang anda buat? Bagaimana jika orang ingin mencari lokasi on the spot via gadget daerah Cibubur, Jonggol, Cengkareng, Ciomas, Pangandaran, Kuta, Sanur, Nusa Dua dll. Saya yakin banyak user yang akan beralih dari waze dan memilih google maps saat itu juga!
Beberapa Ruas jalan di wilayah Cileungsi dan Jonggol yang mayoritas berada pada Kabupaten Bogor juga anda ganti menjadi Bogor saja. Kota Bogor dan Kabupaten Bogor itu sangat berbeda sama halnya seperti Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Jika anda paham substansi wilayah-wilayah tersebut, anda tidak akan mungkin menggantinya!

Tidak, Anda tidak perlu melakukannya, sementara ini cukup saya atau rekan-rekan Area Manager yang aktif pada radius sesuai dengan topic post ini saja yang akan berusaha keras untuk masalah yang telah anda buat ini. Anda belum mendapatkan kepercayaan dari saya untuk merekonstruksi penghancuran serta efek domino yang telah anda buat, jika anda lakukan saya kuatir situasi akan cenderung jauh melebar. Saya menyarankan agar anda memperbaiki kualitas edit anda dan berhenti melakukan tindakan destruktif ke orang banyak seperti yang telah anda lakukan ke saya saat ini, karena waze bukan hanya saya dan Anda saja yang menggunakannya.
KESIMPULAN:

Ini adalah sebagian kecil dari kreasi yang anda hasilkan dimana kebetulan bersinggungan langsung dengan domisili dimana saya berada, dan berefek langsung terhadap saya. saya yakin masih banyak lokasi-lokasi lain di wilayah NKRI yang tersentuh oleh tangan terampil anda yang akan sangat panjang jika saya ulas di sini. Singkatnya:

  1. Anda tidak menghargai jerih payah editor-editor terdahulu dimana beberapa jalan sudah terkondisi sesuai serta POI informatif ,membantu dan bermanfaat yang sudah benar, dalam situasi yang tidak memerlukan editan, anda edit bahkan anda hilangkan.

  2. Beberapa hasil editan anda di Indonesia sering tidak tuntas, anda lebih memilih sebagai kutu loncat untuk menandai wilayah “Mass Editing” anda satu dengan laiinya dan berakibat fatal saat di gunakan navigasi oleh pengguna lain, karena jarang terjadi finalisasi yang tuntas atas kreasi anda ini

  3. Anda terlalu ambisius untuk menjadikan Peta Waze di Indonesia sesuai dengan house of rules anda pribadi tetapi anda lupa dengan konsep wawasan nusantara dengan ke bhinneka tunggal ika annya. Beberapa Jalan dan POI yang sudah ada bulanan bahkan tahunan anda bongkar dan anda berikan seragam sesuai dengan pedoman versi anda.

  4. Wiki Waze Indonesia Harus dihapus dan di format ulang oleh editor yang ada di Thread ini. Saya tidak mengatakan bahwa hasil kreasi pengadopsian anda tersebut salah semua, masalahnya yang salah tersebut dapat mengakibatkan Waze kehilangan ciri khasnya, tidak berbeda dengan aplikasi peta atau navigasi lainnya dan cenderung tidak menjadi informatif lagi jika diterapkan di Indonesia . Saya akui dan salut atas redaksional serta tampilan hirarki pada Wiki Indonesia tersebut dan saya lebih yakin lagi jika output yang dihasilkan bersama oleh Editor: Kistijantoro , Chris, Jindol dll akan lebih masuk diakal dan lebih meng-Indonesia. Saya telah mendapatkan kesempatan untuk sharing dan diskusi dengan mereka dan tidak meragukan sama sekali tentang kontribusi, visi dari kemajuan dan masa depan Waze di Indonesia.

Silakan anda bayangkan jika suatu saat anda yang membangun suatu daerah dengan pengupayaan nara sumber yang bervariasi, anda membangunnya selama kurang lebih 2 tahun… lenyap dalam hitungan hari.

trev